Selamat Tidur, Bubu Phie..

Minggu pertama Ramadhan 1433 H akhirnya berlalu. Setelah melewatkan tujuh hari pertama 😥 , semalam akhirnya saya bisa membulatkan niat untuk berpuasa. Alhamdulillah.. Bukan itu saja yang membuat perasaan senang di hati ini begitu penuh.

Sejak petang, jemari tangan saya telah sibuk mengetik SMS; membalas ucapan selamat berbuka dari seorang gadis kecil. Ia belum lama akrab dengan saya, seingat saya baru sekitar 10 hari terakhir. Bertemu? Sekali pun belum pernah. Hanya waktu Captain datang menemui saya 1,5 tahun lalu, saya sempat sekilas melihat fotonya di dompet si paman. Saya tertegun melihat foto seorang gadis dengan seragam merah-putih lengkap dengan kerudungnya.

Yang aneh, sudah beberapa hari ini si gadis kecil ini mengucapkan selamat berbuka. Ah, saya jadi malu dibuatnya. Saya kan belum mulai berpuasa, tapi…

“Iya, Nona manis.. terima kasih ya. Tante sudah maem tadi :)”

Sebuah SMS balasan saya kirimkan. Yang penting saya tidak menyebutkan kalau saya berbuka, saya hanya bilang maem (= makan, Jawa, red.). Menyesuaikan kalimat seperti ini adalah cara saya menghindari berbohong, tidak terkecuali kepada gadis kecil sepertinya.

Semalam, SMS yang biasanya hanya berisi sapaan, berubah menjadi saling bercerita. Mungkin ia sudah nyaman dengan saya. Hm, dekat dengan anak-anak itu hal yang menyenangkan dan termasuk mudah bagi saya. Tapi, lewat SMS? Ini seperti mengulang kisah perkenalan saya dengan paman si gadis kecil dua tahun silam. Lalu, bagaimana bisa Nona manis (begitu saya biasa menyapanya) ini tiba-tiba saja akrab dengan saya? Hm.. Panjang ceritanya! :mrgreen:

Baiklah, saya akan mulai berkisah tentang gadis kecil yang berhasil mencuri perhatian dan tentunya rasa sayang saya selama beberapa hari terakhir. Nama lengkapnya, Nona Meyzalikha. Anak kedua dari kakak perempuan Captain ini sekarang duduk di bangku kelas empat SDN 01 Pagi/Agung, Jakarta Selatan. Dari SMS-SMS-nya saya bisa membaca bahwa ia adalah tipe anak yang rasa empatinya tinggi, sekalipun menurut sang ibu, Nona termasuk anak yang cengeng. Hehe.. mirip dengan saya 😳 Itu terlihat ketika saya mendapat giliran bercerita tentang “siapa saja yang ada di rumah?”.

“ayah, mamah, aa Enja, aku, Afi.. ” begitu jawabnya polos, “kalau Tante?”

Saat saya menyebutkan satu per satu anggota keluarga dan menambahkan ini,

“… Ayah tante sudah meninggal 12 tahun lalu..”

dengan serta merta ia meminta maaf karena menurutnya ia telah mengingatkan saya pada almarhum bapak.

Soal kesukaan, ia senang bermain congklak, permainan masa kecil yang juga saya sukai; juga bermain barbie.. Anak perempuan kebanyakan, suka benar ya main boneka? 😆 Hmm.. sesuatu terjadi ketika saya menyebut nama pamannya dengan “Om”, ia langsung membalas begini,

“tante aku manggil Mang Emi tuh mamang”

Saya baru tahu, rupanya begitu. Maka, saya pun menawarkan diri untuk dipanggil bibi,

“tapi.. biar lucu, panggil saja bubu.. hehehe”

Hei, dia malah tertawa dan menyepakatinya. Ini bukan apa-apa. Mungkin begitu ya cara Nona mengekspresikan rasa perhatian dan sayangnya pada saya. Lagipula saya tidak terlalu suka dipanggil “tante”. Bukankah “bibi” itu lebih asli Indonesia? Dan.. sejak semalam, si Nona manis pun memberi saya nama baru, Bubu Phie. Terima kasih ya, Nona. Bubu Phie, panggilan sayang yang unik dan tentunya akan selalu mengingatkan saya pada si kecil Nona juga pada SMSnya semalam :),

“Selamat tidur, Bubu”

*Tulisan ini diikutsertakan dalam giveaway Kak Julie “4 Tahun di Blogdetik: Selalu Ada Cinta”

0 thoughts on “Selamat Tidur, Bubu Phie..

    1. Selamat pagi, Pak Mars.. Terima kasih atas ucapannya 🙂 Hari ini memulai kembali awal pekan. Selamat beraktivitas.. 😀

      PS: Meski puasa harus semangat, tenang Pak tidurnya sudah cukup semalam 😆

  1. Duh kebayang deh kalo Phie udah punya gadis kecil juga pasti bakal sayaaang banget sama gadis kecilnya ini aja udah bisa jatuh hati sama sang ponakan 🙂
    makasih ya bubu phie atas partisipasinya 😀

    1. hehehe, Kak Jul bisa aja.. penyuka anak-anak ya begini, Kak 😀
      kembali kasih, Kak Jul. Sukses untuk kontes & happy blogging for all of us 🙂

  2. kapan ya mbak jatu buatin cerita tentang saya… hehe …ngarep …yg baik2 aja ya mbak. hehe, soalnya dulu waktu kecil kan aku nakal, gak mw kalah orangnya …hihi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *