Serunya #NgobrolASIk Bareng AIMI Jogja

Hm, ini masih sekitar cerita akhir pekan saya, Sahabat. Ya, sekalipun bulan Juli benar-benar sudah terlewat hehehe :mrgreen: Jadi, begini ceritanya … Sabtu, 6 Juli 2013 lalu, saya hadir di sebuah acara sharing yang diadakan oleh AIMI Jogja. AIMI? Ya, Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia. Pernah mendengarnya? Saya sendiri mengenal AIMI belum lama. Ini adalah dari hasil kepo sana-sini lewat twitter. πŸ˜› Bermula dari mem-follow akun twitter AIMI (@aimi_asi), perjalanan saya pun β€œberpapasan” dengan akun twitter AIMI Jogja (@aimi_jogja). Langsung deh saya follow! πŸ˜€

Ada yang bakal bilang saya aneh, mungkin.

Lha wong calon suami saja belum pasti, kok bisa-bisanya ikut acara macam begini?

Eits, jangan berpikir yang tidak-tidak. Saya hanya ingin belajar dari para ibu muda dan konselor ASI agar kelak ketika tiba pada waktunya menjadi ibu, saya tak perlu ndomblong gak mengerti apa-apa tentang pengasuhan anak. Masa menjadi ibu adalah masa yang saya nantikan. Akan ada banyak hal baru, ajaib, dan menakjubkan yang akan saya temui kelak. Itulah mengapa saya pikir penting untuk mempersiapkannya. Kapan lagi mau menambah ilmu kalau di usia sekian masih malas-malasan? Bukankah status lajang bukan berarti tak menambah bekal? πŸ˜‰

Maka dari itulah, dengan menyisihkan Rp 25.000,00, saya pun mendaftar kepada Mbak Cynthia. Ini adalah pertama kalinya saya mengikuti acara AIMI Jogja. Acara ini sekaligus acara pertama bagi volunteer AIMI Sleman. Tema yang diangkat adalah seputar MITOS ASI dan MENYUSUI. Acara yang dilaksanakan di RM Ayam Gemez (dulu Gita Anjani) Jl. Affandi/Gejayan ini menyasar ibu dan perempuan muda yang berdomisili di Sleman. Saya sendiri tiba di lokasi sekitar pk. 16.15. Ya, Jogja di akhir pekan, terutama di bilangan Jl. Affandi ramainya tak terkira. Untunglah acara belum mulai.

Lalu seperti apa keseruan acara Ngobrol ASIk ini?

Acara sore itu dipandu oleh Kak Nunu. Dengan format serius santai maka acara sore itu dimulai dengan beberapa pertanyaan pancingan dari MC kepada seluruh peserta. Dari situlah kemudian bergulir diskusi dan berbagi pengalaman oleh peserta. Satu per satu pertanyaan yang berupa mitos dipilahkan, lalu disimpulkan oleh Bunda Cisca (ketua AIMI Jogja)

Awalnya, asli, saya canggung. Namanya juga datang sendirian, belum ada kenalan. Tapi, semua itu mencair seiring dengan bergulirnya sesi demi sesi acara. Niat saya kan memang untuk mencari tambahan ilmu, kalau saya menyerah hanya karena malu atau canggung … ya, gak jadi dapat ilmu! :mrgreen:

Beberapa mitos dan fakta yang berhasil saya catat di antaranya:

Mitos: ASI yang keluar pertama kali berwarna kuning = ASI basi.

Fakta: ASI pertama berwarna kuning karena mengandung kolostrum. Zat ini baik bagi pembentukan sistem imun bayi. Jadi, justru HARUS diminumkan.

Mitos: Jika ibu menyusui (busui) makan makanan pedas, bayi bisa diare, ASI jadi pedas.

Fakta: ASI tidak akan membuat bayi diare; diare terjadi karena faktor lain (misal alergi cabai).

Mitos: Jika busui minum es, ASI menjadi dingin.

Fakta: ASI tetap hangat. Ingat, segala sesuatu yang keluar dari dalam tubuh suhunya hangat.

Mitos: Menyusui membikin payudara kendor dan badan gemuk.

Fakta: Menyusui justru membantu mengembalikan payudara ke ukuran semula. Menyusui juga akan membantu proses penurunan berat badan (BB).

*Ditambahkan oleh Bunda Cisca, bahwa dalam 3 bulan memberi ASI ekslusif, busui akan kembali ke ukuran tubuh sebelum hamil. Ingat, sebelum hamil!

*Untuk kasus BB naik saat menyusui. Mengapa bisa demikian?

Kasus busui naik BB biasanya karena setelah masa ASI eksklusif, bayi akan didampingi dengan makanan pendamping ASI (MPASI), sehingga konsumsi ASI pun turun. Logikanya, jika konsumsi makan ibu tetap, sementara yang dikeluarkan sedikit, maka jadilah BB busui naik.

Mitos: Saat busui berpuasa, ASI menjadi hambar

Fakta: Tidak ada beda rasa ASI saat berpuasa atau tidak. Yang disarankan adalah berhenti berpuasa jika badan terasa lemas. Busui dapat berpuasa dengan pengaturan jadwal makan yang sama (3 kali sehari), saat buka, sahur, dan waktu di antara buka-sahur. Cukupi asupan gizi dan berpuasa jika mampu.

Well, lumayan ya. Selain hal-hal di atas, menurut konselor ASI (Bunda Cisca dkk) masih banyak mitos tentang ASI dan menyusui. Ya, bagaimanapun mitos tetap saja ada di masyarakat, tetapi mudah-mudahan dengan berkibarnya bendera AIMI, fakta-fakta ilmiah tentang dunia ASI dan menyusui bisa disebarluaskan kepada busui/calon busui masa kini dan dijadikan bagian dari kebiasaan bahwa yang terbaik bagi bayi tetaplah air susu ibu, sekalipun ibunya bekerja di luar rumah.

O ya, dalam sharing ini juga disinggung sedikit mengenai peran suami dan keluarga dalam proses menyusui. Bagian dari mood booster, istilahnya. Kalau ibu sampai stress, produksi ASI bisa menurun, bahkan tidak keluar. Maka, suami dan keluarga dianjurkan turut mendukung proses menyusui.

Dan, demikianlah … 1,5 jam bersama AIMI Jogja pun ditutup dengan berfoto bersama. #nyengir

NgobrolASIk bareng AIMI Jogja.6 Jul 2013

Jadi, bagaimana pendapat Sahabat sekalian?

Bagi saya pribadi, dengan mengetahui hal-hal seputar ASI, saya jadi kian yakin bahwa apa yang telah dikaruniakan Ilahi itu tidak ada sedikitpun yang sia-sia. Perempuan, payudara, bayi, ASI, hingga pengasuhan dan pembentukan manusia masa depan … ya, serangkai proses penting dan panjang yang diselayaknya disyukuri oleh tiap perempuan. Tidak hanya disyukuri, tetapi juga disadari. Dengan kesadaran penuh itulah kemudian ada upaya untuk berusaha terus-menerus memberi yang terbaik untuk generasi masa depan.

Caranya?

Tentu saja dengan banyak ngangsu kawruh (baca: belajar), banyak membaca, banyak mendengar dari ahlinya, lalu dipraktikkan. Toh, tidak selalu dengan harga yang mahal. Saat ini kita demikian dimanjakan oleh teknologi. Tidak ada kelirunya bukan kalau itu semua dimanfaatkan? πŸ˜€ Bisa follow twitter AIMI Jogja, berkunjung ke website-nya, juga untuk pencinta radio … AIMI Jogja menggelar acara bincang-bincang di radio Q setiap hari Sabtu lho! Niih, bocorannya!

screenshoot aimi jogja-radio Q

So, tunggu apa lagi? Perempuan Indonesia, yuuuk, kita belajar sama-sama! πŸ˜€

0 thoughts on “Serunya #NgobrolASIk Bareng AIMI Jogja

  1. Wahhh sip iki mbak, dadi kelingan buku matematika dr pelatihan dlu kala masih di aku. mba masi di fakultas?

    Aku jg dah 2 kali ikut acarane aimi, tp pas dah hamil dan menyusui. Pancen tenan kok smw yg kita persiapkan akan memacu kepedean kita dlm mengasuh bayi. fighting2 aca2 mba Phie!!

    1. hehehe keep fighting, Danty! πŸ˜€
      soal buku, kalau memang masih ribet momong si kecil, nanti-nanti juga gak apa. aku masih di kampus, bagian jurnal HPT. kapan-kapan kalau sempat, silakan mampir ya πŸ˜€

    1. makasih, Mbak Inge πŸ™‚
      yang penting gak berhenti belajar dan gak cepat puas. ilmu yang bermanfaat masih banyak lagi lainnya πŸ™‚

    1. ya, begitu, Bi. terutama saat fase-fase penting seperti kehamilan, melahirkan, menyusui, dan mengasuh … sebenarnya peran istri dan suami sama-sama saling mendukung. hehe kalau kompak, kan jadinya ASIiiiik :mrgreen:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *