Nyi Warsilah Menang Lomba #BloggerKartinian?

Senin, 7 Mei 2012. Awal pekan di minggu kedua bulan kelima tahun ini menjadi hari yang sungguh mengesankan bagi saya, Phie, seorang gadis biasa dari kaki Merapi. Apa sebab? Saya mendapatkan kabar saat online di facebook. Hari itu sebanyak 21 orang blogger perempuan yang berada di bawah platform blogdetik mengumumkan hasil lomba #BloggerKartinian. Saya, seperti biasanya, hampir tidak pernah terlalu banyak berharap bisa menang di setiap lomba. Kalau sudah ikut berpartisipasi, ya sudah. Perkara mau menang atau kalah, itu bukan soal. Kalau menang itu jadi bonus buat saya; kalaulah kalah itu bukan akhir segalanya. Sepakat? *cieilee.. cari pendukung! πŸ˜†

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi sehingga saya melawan arus dan mengatakan “I Love Monday”? Awalnya saya memang sengaja online facebook pagi untuk mengunggah beberapa foto kegiatan pemuda Kadang Anem IX. Mumpung koneksi kantor belum semrawut hehe, eh.. ndak tahunya sebuah notifikasi nongol dengan sangat manis di layar tepat setelah saya berhasil mengunggah semua foto kegiatan panen bunga rosela tersebut. Rupanya sahabat saya di komunitas Warung Blogger, Naya Harun, berulah lagi :mrgreen: Ia me-mentionΒ saya di sebuah kolom komentar postingan Mbak Mellyana Feyadin berjudul “Dialah Nyi Warsilah“. Hello.. saya kenal benar, itu adalah nama seseorang yang sangat berarti dalam hidup seorang Phie. Ya, beliaulah neneknda yang sepanjang hayat beliau akrab saya panggil simbah Uti. Hm, tak terbayang senangnya bisa menang. Terima kasih, Mbak Melly.. Terima kasih blogdetik.. Terima kasih telah menobatkan Nyi Warsilah sebagai salah satu sosok perempuan perkasa bersemangat tinggi. Tentu, itu akan jadi kado terindah untuk beliau juga. Semoga beliau tenang di sisi Allah SWT. Aamiin ya Rabb.

bloggerkartinian
banner #BloggerKartinian copy paste dari Mbak Melly

***

Sekilas Tentang Nyi Warsilah

Nama kecil beliau, Warsilah. Ya, 100% Jawa tulen. Anak ketiga dari enam bersaudara hasil pernikahan pasangan Padmodimejo ini menikah dengan seorang duda bernama Marsahid. Sebelumnya Marsahid memang pernah menikah dengan seorang perempuan dan memiliki seorang anak perempuan. Namun, di tengah perjalanannya, si istri purik (= meninggalkan rumah) tanpa alasan yang jelas. Tidak pernah ada pengajuan talak atau cerai. Di zaman itu, purik bisa dijadikan alasanΒ hubungan suami-istri berakhir. (Semudah itu? Bagaimana bisa? Saya pun tidak mengerti). Alasan sepele itulah yang akhirnya mendorong si duda muda mencari istri lagi. Saya heran saja dengan cara beliau berdua bertemu. Marsahid yang kala itu purna tugas sebagai anggota laskar Pembela Tanah Air (Peta) di Magelang bertandang ke rumah orang tua Warsilah di Ngemplak. Hanya dengan melihat si gadis keluar dari dapur, menyajikan menu untuk tamu; seorang Marsahid bisa menilai mana gadis yang ia inginkan. Sesederhana itu.

memori resepsi ibu-bapak
Nyi Warsilah & Ki marsahid mengapit ibu-bapak saat melangsungkan resepsi pernikahan

Di lain pihak, Warsilah sebenarnya sudah beberapa kali dijodohkan dengan pemuda pilihan orang tuanya. Namun, sebanyak itulah ia lari. Tidak suka, begitu alasannya. Hingga pada akhirnya, Marsahid meminangnya dan begitulah selanjutnya mereka menikah, dikaruniai Gusti Allah enam orang anak. Ibu saya adalah anak kedua dari pernikahan beliau. Dari cerita ibu, saya tahu penggalan-penggalan kisah pahit-manis beliau; salah satunya yang saya tulis dalam puisi tersebut.

***

“Nyi Warsilah Sepenggal Kisah” Behind the Scene

Melirik beberapa blog sahabat empunya gawe #BloggerKartinian membuat saya mem-bookmark lebih dari 10 blog. Saking semangatnya, ide-ide bermunculan, berkelap-kelip mengelilingi kepala. Sayangnya, karena terkendala pekerjaan, saya (terpaksa) tidak bisa mengikuti semuanya.. hiks πŸ˜₯ Untunglah beberapa janji saya kepada sahabat blogger lain (Teh Hanie, Mbak Ani Berta, Mbak Iyha) yang juga tergabung di komunitas Warung Blogger bisa saya tepati, Alhamdulillah.

Memilah beberapa dari 21 kontes, bagi saya bukan perkara mudah mengingat kesibukan redaksi dan jadwal les privat yang bertumpuk. Karena saya paling suka berpuisi (tolong, jangan tanya mengapa; saya suka, itu saja :mrgreen:) maka yang saya garap lebih dulu adalah proyek puisi. Hm, tema yang diusung Mbak Melly yang saya sambangi dulu. Pagi di tanggal 26 April, usai sholat Subuh saya bergerak. Partner laptop pinjaman dosen saya gunakan untuk menuliskannya. Heran, saya tidak punya konsep apa-apa. Tahu-tahu saja jemari saya menulis tentang simbah Uti. Hei, apakah ini efek wangsit setelah sembahyang Subuh? *ABAIKAN! πŸ˜›

Sebelum saya menulis puisi “Nyi Warsilah, Sepenggal Kisah“, saya pernah mengabadikan sebuah puisi untuk beliau dan Ki Marsahid di sini. Tentang kerinduan seorang cucu kepada kakek-neneknya. Tentunya semua kenangan tentang beliau berdua berlanjut dalam puisi ini. Ah, sepertinya saya memang sebaiknya menyambangi makam beliau untuk berterima kasih atas segala inspirasi sepanjang hayat tersebut.

Lalu, bagaimana dengan hadiah yang dijanjikan? Senang. Itu yang saya rasakan saat menerima bingkisan dalam amplop coklat tanggal 15 Mei 2012 lalu. Siang itu adik saya, Ning, mengabari lewat SMS kalau ada kiriman dari Mellyana dan sorenya saat pulang, saya buktikan sendiri. Hm.. ya ya ya. Saat malam tiba dan kami semua berkumpul, ibu saya bertanya-tanya bagaimana bisa dunia maya memberi saya hadiah sebuah kaos dan buku, juga sekoteng Hanjuang? Hehehe, saya hanya tertawa terkekeh. Lalu,

“Ya, inilah bukti bahwa dunia telah semakin maju, Bu..”

hadiah #BloggerKartinian
hadiah #BloggerKartinian

Senang. Bukan ingin saya pendam sendiri. Saya juga ingin membagi kebahagiaan ini dengan sobat blogger, khususnya Mbak Melly dan warga Warung Blogger. Wujudnya? Ini dia segelas Milo hangat dan sepiring siomay untuk Sobat semua. Terima kasih telah membuat saya tetap setia menulis dan menjalin silaturahim ini. So.. silakan dicicipi ya :mrgreen:

segelas Milo hangat
segelas Milo hangat, spesial untuk yang minta traktiran πŸ™‚
siomay Lembah UGM
siomay Lembah UGM

19 thoughts on “Nyi Warsilah Menang Lomba #BloggerKartinian?

  1. aww… ada namaku kau sebut mba..#eaaaa.. πŸ˜€
    selamat ya mba Phie, turut hepi mba menang *sun tangan kanannya* eemuuaaaaaaaaaaahhh :*

    weww… traktiranye yahudd bener, makacii ya,,nyam,,nyam,,enak..enaaakk…. πŸ˜€

  2. Mba..aku kan suka banget sama somay..kok tega sih bikin saya pengen beli di pagi yg indah ini πŸ˜€

    tp aku lg bokek, jadi gak mungkin dong maksa2 keluar kantor buat beli somay krn ngeliat gambar somay ini…hhhuhu

    sebenernya aku pengen ngasih banyak hadiah di lomba itu. Tp kemarin itu ga sempet hunting hadiah. sponsorpun tak ada..aku lg bokek pula..hahahaha

    yowes..semoga mba Phie seneng ya sama hadiahnya. Kapan2 kita bikin lomba lagi :p

    1. ahahaha.. sama dunk, penyuka siomay πŸ˜€
      eits.. saya sudah cukup senang dapat hadiah. pokoke, ini bukan soal nominalnya, Mbak Melly.. makasih banyak ya, senang itu sudah pasti πŸ˜‰

      bikin lomba bareng? boleh.. boleh.. :mrgreen:

  3. selamaaaaat ya, mba phie. . .ikut senaaaaaaaaang. . . πŸ˜†

    idah udah pernah nicip siomay itu di sunmor, mba phie. . . πŸ˜‰
    jadi ikut nyeruouut milo sajeeeeeee. . . πŸ˜‰

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *