Goal Pertama 2014: Bikin NPWP

Bicara soal tahun baru, tidak ada salahnya jika masing-masing pribadi punya goal, termasuk juga saya. Tahun ini ada beberapa hal yang harus goal. Salah satunya adalah memiliki nomor pokok wajib pajak alias NPWP. Rencana ini sebenarnya sudah tercetus sejak pertengahan tahun lalu, cuma saya saja yang belum sempat mengurusnya. Jadilah, 2013 baru bisa goal untuk memiliki asuransi kesehatan + jiwa.

Awal tahun 2014 ini (meski sudah jalan bulan kedua πŸ˜› ) saya jadwalkan untuk bisa melunasi goal NPWP yang tertunda. Oleh karena itu, awal pekan ini saya datang ke kantor pelayanan pajak (KPP) Pratama Sleman (sesuai alamat di KTP) untuk mengurusnya. Ternyata gampang lho! πŸ˜€ Hanya … ada beberapa catatan kecil yang akan saya tambahkan di sini.

Catatan pertama: Jika di iklannya dikatakan dalam 5 menit kita sudah bisa mendapatkan kartu NPWP, tidak demikian halnya dengan saya. … but, that wasn’t a big deal.

Awalnya mau saya sih mendaftar NPWP online melalui layanan e-reg di website Dirjend Pajak. Sayangnya, layanan tersebut sama sekali tidak bisa saya akses. Sedang maintenance. Ya sudah, itu artinya saya yang harus datang sendiri ke kantor KPP Pratama Sleman di Ring Road Utara (seberang ruko Cassa Grande). That’s it!

Maka, datanglah saya ke KPP pada hari Senin, 3 Februari 2014, mumpung kerjaan sedang rada slow. Begitu sampai di tempat parkir tamu dan bertanya letak bagian pembuatan NPWP, satpam kontan menanyakan alamat KTP saya. Tidak diragukan lagi, saya aseli Sleman, Pak! :mrgreen:

β€œSilakan masuk ke gedung, setelah itu dari pintu utama belok kanan, Mbak …” kata Pak Satpam.

Setelah mendapat nomor antrian 848, saya pun dipersilakan oleh satpam yang berjaga di bagian NPWP untuk mengisi form pembuatan NPWP.

β€œFormnya ada di sana, Mbak, di bawah lukisan..” sambil menunjuk ujung ruangan.

Bergegas saya mengikuti arahan tersebut, melewati beberapa puluh larik kursi tunggu yang penuh dengan orang-orang. Ingatan saya kembali ke saat-saat saya mengurus pajak motor tahunan di kantor samsat Sleman. Mirip sekali.

O ya, mengisi form pembuatan NPWP tidak sulit. Meski begitu, tadinya saya bingung juga dan mencari-cari contoh pengisian. Eh, tak tahunya manual pengisian ada di sebaliknya. Okay, got it! πŸ˜€

Selanjutnya apa? Menunggu panggilan dari loket, Saudara-saudara! :mrgreen:

duduk antri NPWP
duduk mengantri

Lumayan lama, maklumlah yang dilayani juga banyak. Bersabar memang harus. πŸ˜‰

Sekitar pk. 11.30, nomor saya dipanggil. Saya pun maju ke loket 7 dan menyodorkan form dan KTP. Karena setelah diperiksa, status pekerjaan saya di KTP masih pelajar/mahasiswa πŸ˜† , maka si mbak petugas pun menyodorkan selembar pernyataan untuk diisi dan ditempel materai Rp6000,00. Selain itu, yang diminta copy KTP saja. Oops, saya lupa membawa copy KTP! 😯 *tepok jidat

Jadilah, saya undur diri sejenak dari loket 7. Kata si petugas, saya bisa langsung datang tanpa harus mengantri lagi setelah berkas lengkap. Ok, baiklah. πŸ™‚

Catatan kedua: Sebelum mengantri, pastikan Sahabat membawa copy KTP. Untuk kasus khusus seperti saya (status pekerjaan masih pelajar/mahasiswa di KTP, sementara saat ini telah bekerja); maka, ingat untuk membawa materai tempel Rp6.000,00 ya. πŸ˜€

Nah, selanjutnya adalah saatnya saya ngider melengkapi berkas. Pertama, membeli materai dulu. Di KPP Pratama Sleman ada pelayanan bagian Pos Indonesia. Kita bisa membeli materai di situ. Sebenarnya bagian fotocopy juga ada, letaknya pas di samping mushola, hanya saya mungkin yang tidak mujur hari itu. Tempat copy-nya tutup, Saudara-saudara! πŸ™

Ya sudah, saya pun keluar komplek KPP dan meluncur menuju kampus UPN Veteran. Copy center terdekat yang saya temui ada di seberang UPN Veteran bagian timur. Kelar, melaju kembali ke KPP.

Seperti yang disampaikan oleh petugas, saya tak perlu mengantri lagi, kan? Jadilah, saya datang ke loket 7 dan menyerahkan berkas lengkap (form pembuatan NPWP, surat keterangan bermaterai, dan copy KTP). Setelah diproses, saya mendapat lembar bertepi kuning untuk pengambilan kartu NPWP di hari berikutnya.

Sebenarnya saya bisa mengambil di hari Selasa, tapi biar sajalah saya beri jeda 2 hari. Hari Rabu, 5 Februari, barulah saya ambil kartu tersebut di loket yang sama.

kartu NPWP

Jadi, gampang, kan bikin NPWP? Ini pengalaman saya mengurus NPWP, bagaimana dengan Sahabat? πŸ˜€

0 thoughts on “Goal Pertama 2014: Bikin NPWP

    1. masa sih ribet? yang ribet mah saya gara2 gak bawa copy KTP hehehe.

      simpel kok, Gung. datang ke KPP sesuai kabupaten, pastikan bawa copy KTP, isi form, antri, selesai πŸ˜€

  1. Sy kok gak di kasih kertas bertepi kuning itu… Waktu saya ke kpp pratama nya mesin kertas bertepi kuning itu rusak. Oh mgkn ntar di print. Nah saya malah di kasih kertas putih tanda terima aja… Trus saya pulang. Sblm nya saya tanya dulu. Brapa lama pengiriman via pos nya. Kata petugasnya sih bisa 2 hari tapi udah 5 hari ini blum datang juga. Huffff padahal itu syarat saya masuk kerja

    1. Oh, gitu? Kalau saya sih saya ambil langsung, Mas. Dikirim lewat pos kadang suka lama mandeg di kantor pos kecamatan. Maklumlah, tempat tinggal saya rada jauh dari kecamatan. πŸ˜€
      O ya, makasih sudah kersa mampir πŸ™‚

    1. Hai, Mbak. Terima kasih sudah mampir πŸ™‚
      Untuk kolom alamat tentu perlu diisi ya, karena itu nanti akan tertera di kartu NPWP-nya.
      Untuk kolom penghasilan, coba ditanyakan langsung ke staf yg membidangi pembuatan NPWP di KPP.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *