Februari minggu pertama tahun ini, saya mendapat kejutan istimewa. Hehehe berasa orang penting, ya, mendapat kejutan? π Kejutan yang saya maksud, tidak lain tidak bukan adalah imbauan pelaporan SPT tahunan. Wah, iya, Februari 2015 ini saya sudah genap setahun memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). Pantas saja jika ada surat cinta datang dari KPP Pratama Sleman.
Hehehe rasanya seperti baru kemarin saya membagi kisah bikin NPWP, eh, lha kok sudah setahun berlalu. π *abaikan! π
Surat tertanggal 3 Februari 2015 tersebut intinya menagih janji SPT 2014 dari wajib pajak orang pribadi (OP). Sebagai warga negara taat pajak, maka saya yang masih newbie ini pun berusaha menyusun SPT pertama. Letβs go!!Β
Dari hasil bertanya kepada Pak Gimin, seorang pegawai jurusan yang biasa menangani pelaporan SPT, saya pun memulai proses penyusunan. Beliau menyarankan agar saya menggunakan form SPT 1770 SS.
Awalnya saya agak bingung, maklumlah newbie. π Kalau dari hasil browsing, (katanya) saya lebih cocok menggunakan form 1770 S: wajib pajak orang pribadi dengan lebih dari satu pemberi kerja (ingat, kan, saya redaktur jurnal sekaligus tutoress?). Form 1770 S memang lebih banyak isi halaman SPT-nya dan lebih detail; tetapi dengan pertimbangan lebih ringkas juga, saya menurut saran beliau dan mengisi form 1770 SS berikut membuat lampirannya:
- daftar penghasilan setahun (dibuat tabel dengan kolom per bulan, per sumber penghasilan) dibubuhi tanda tangan dan nama terang;
- daftar susunan anggota keluarga dibubuhi nama terang dan tanda tangan (PS: karena saya masih lajang, ya, dibuat tabelnya saja tanpa diisi nama π );
- copyΒ NPWP.
Form 1770 SS berikut lampirannya dicetak dengan menggunakan kertas ukuran HVS F4/legal (folio). O ya, saat mencetak form SPT, saya beberapa kali melakukan kekeliruan karena mestinya siku-siku pada form SPT harus sama dengan contoh yang ada di website Dirjen Pajak.
βKeliru sedikit saja, tidak bisa masuk e,β begitu kata Pak Gimin.
Akhirnya setelah melalui uji coba-gagal-coba lagi, tertanggal 12 Maret 2015 saya telah melaporkan kewajiban saya sebagai warga negara yang baik dibuktikan dengan diterimanya SPT tahun 2014. Alhamdulillah. π
Meski demikian, masih ada ganjalan di benak saya: soal alasan menggunakan form 1770 SS. Makanya, saya coba browsing ulang …. Β *kekeuh ya?
Hasilnya? Dua hari kemudian (iya, tepat pagi hari ini), kegamangan saya pun terjawab saat browsing ke artikel Kabar Pajak soal penggunaan form 1770 SS berdasar Peraturan Dirjen Pajak No. PER-26/PJ/2013. Mengutip beberapa poin, saya catat baik-baik, di antaranya:
- PER-26/PJ/2013 memperluas dan menambah fungsi form SPT 1770 SS, tetapi masih dengan batas Penghasilan Bruto tidak lebih dari Rp60 juta.
- Format SPT 1770 SS terbaru mendekati SPT 1770 S.
- PER-26/PJ/2013 mulai berlaku untuk tahun pajak 2013; artinya terhitung mulai 31 Maret 2014 pelaporan SPT 1770 SS menggunakan formulirΒ ini.
- Lebih dari satu pemberi kerja (masih dibawah Rp60 juta) tetap bisa memakai 1770 SS yang berdampak pada PPh Kurang Bayar.
- Tidak perlu melampirkan form 1721 A1/A2.
- Penghasilan netto dalam negeri lain, meliputi royalti, sewa selain tanah/bangunan, hadiah lomba, dll juga dimasukkan di 1770 SS.
- Penghasilan yang kena PPh Final dan dikecualikan dari Objek Pajak juga dimasukkan di 1770 SS.
Oh, jadi begitu? Legalah hati saya setelah membaca artikel tersebut. Ternyata melaporkan SPT tahunan tidak susah-susah amat; sedikit lebih cermat dan pengalaman bisa membantu. π
Jadi, bagaimana dengan Sahabat? Sudah melunasi kewajiban lapor SPT tahunan belum? Jangan sampai lebih dari 31 Maret lho, ya … bisa kena denda Rp100 ribu. π
Teteh ngga punya ituu… π
Jadi, gak punya kewajiban untuk lapor SPT, Teh Wie. Tenaaang… π
Di sini juga sama setiap akhir thn harus lapor pajak, jd biar ngga repot ngitung dan nulis2nya, kita pakai jasa pengurusan pajak tahunan..
Lumayan kadang ada balik sedikit laaah…
Sampai sekarang belum pernah isi spt, sampai beberapa kali dpt surat cinta dari kpp… padahal bikin npwp nya udah 4 tahun yg lalu.. mudah-mudahan minggu ini bisa isi spt perdana sejak punya npwp… hehehe
Yuuk, jadi wajib pajak yang disiplin, Bang Ajo! π
aku gak punya npwp
Gak ada kewajiban lapor SPT, Teh Lidya π
selamat menunaikan kewajiban sebagai warna negara yang baik… π