Antara Gaya Hidup Sehat, Rekam Medis, dan MedicTrust

Bicara soal gaya hidup sehat, rasanya bukan lagi masanya jika kita hanya bicara soal mengatur asupan nutrisi, aktivitas fisik, atau menjaga diri dari stres. Hidup sehat sekarang ini penting dilengkapi dengan catatan medis yang lengkap. Sayangnya, belum banyak orang yang benar-benar care terhadap riwayat sakit dan mau menyalin/menyimpan satu per satu catatan kesehatan; entah itu hasil konsultasi dokter, jenis obat yang diberi, hasil cek laboratorium (X-ray, EKG, CT scan, MRI), jenis sakit yang pernah diderita, dsb.

Parahnya, saya pernah termasuk di antara orang yang acuh-tak acuh terhadap rekam medis. Ya, saya tahu hal-hal mendasar dari tubuh saya: berat badan, tinggi badan, golongan darah. Ya, saya tahu saya memiliki kecenderungan hipotensi, berisiko diabetes mellitus, menderita miopi, punya alergi dingin, juga gigi sensitif. Ya, saya tahu itu semua, tapi sebatas tahu saja. Saatnya ada kesempatan untuk cek kesehatan, ya cek saja, tanpa terpikir untuk mengumpulkan hasilnya. Kalau diberi obat oleh dokter, ya diminum/dipakai sesuai dosis dan anjuran.

Tahun 2014 lalu, saat kulit jemari tangan saya mengelupas parah, gatal-gatal, hingga sering berdarah-darah dan tak tampak sama sekali sidik jarinya, saya sangat tersiksa. Saking merasa tersiksanya, bolak-balik  berkunjung ke dokter pun saya lakoni. Mau saya segera sembuh, tentu saja. Demi sembuh, saya meniatkan juga membuat semacam jurnal kesehatan. Agaknya keinginan itu memberi efek baik, apalagi setelah saya memutuskan untuk mulai ber-food-combining (FC) pada Desember 2014. 

Bulan ini baru 14 bulan saya berusaha taat dengan aturan FC. Banyak godaannya, sekaligus banyak ilmu yang saya dapat. Satu di antaranya ilmu soal mencermati rekam medis. Nah, lho! Harus begitu? Iya. Karena keputusan untuk ber-FC adalah keputusan pribadi, maka diri sendiri pula yang 100% harus sadar terhadap kondisi kesehatan tubuh. … dan, karena saya tak bisa menduga-duga, tak bisa memastikan kondisi dalam tubuh seperti apa selain melalui cek lab dan konsultasi dokter, ya sudah, saya harus ikut aturan main, hehehe.

berkas-berkas rekam medis
berkas-berkas rekam medis

Dulu, saya berpikir bahwa hanya orang sakit yang butuh ke dokter untuk konsultasi; hanya orang sakit yang butuh ke lab/rumah sakit untuk general check up. Setelah saya pikir-pikir lagi, bukankah cek lab itu lebih baik jika dilakukan sebelum kita benar-benar sakit, ya? Lalu, bagaimana dengan hasilnya? Mau di-ke-mana-kan semua hasil lab, catatan konsultasi dokter, apograph, dsb.nya itu? Disimpan saja? Kalau sudah menumpuk banyak, bisa ribet menenteng berkas-berkas rekam medis, apalagi kalau pakai acara pindah dokter/pindah domisili. Hmm … *mikir*

Beruntunglah, baru-baru ini saya mendapat rekomendasi dari Grace ‘Gesi’ Melia, seorang teman dari KEB Jogja. Rupanya sekarang ini telah ada aplikasi ponsel pintar yang dapat mewadahi rekam medis. Sebegitu banyak arsip dengan satu aplikasi saja? Iya! Nama aplikasi tersebut adalah: MedicTrust.

MedicTrust
kenampakan aplikasi MedicTrust di ponsel

MedicTrust? Iya, aplikasi jurnal kesehatan ini dapat diakses lewat desktop maupun ponsel pintar. Sayang, saat perkenalan dengan MedicTrust di Arisan Ilmu bulan Februari lalu, saya berhalangan hadir. Untungnya, Gesi telah membuat tutorialnya di sini. Saya tinggal manteng saja dan mencermati step by step-nya.

Nah, karena saya sudah berhasil unduh, tetapi belum berhasil membuka aplikasi tersebut jadi, saya mencoba daftar melalui website. Ketik medic-trust.com pada url bar dan mulailah saya mendaftar.

sign up medictrust
sign up medictrust via desktop
isi profil medictrust
isi profil medictrust via desktop
profil saya di MedicTrust
profil saya di MedicTrust

Setelah medbook tampil, kita bisa mengisi berkas rekam medis pribadi yang ada di bawah ‘Overview’. Seperti misalnya di bagian ‘Imaging’, saya mengungah hasil cek EKG (rekam jantung). Lalu, di bagian ‘Medication’ kita bisa unggah juga gambar dan catatan jenis obat yang diberi oleh dokter. So far, tidak ada kesulitan mengunggahnya, fitur yang ada pun gampang dioperasikan alias gak bikin bingung.

mengunggah rekam jantung (EKG)
mengunggah hasil rekam jantung (EKG)
medication input
jenis obat-obatan juga bisa diunggah lho

O ya, di bagian bawah medbook, kita bisa menambahkan kontak darurat, jika sewaktu-waktu ada hal darurat yang menimpa kita sebagai si empu akun. Saya sendiri belum mengisinya. I’ll fulfill it later. 😉

kontak darurat medictrust
kontak darurat medictrust

Dengan berkas rekam medis yang telah diunggah ini, kita akan lebih mudah membawanya. Kapanpun ada waktu, kita bisa buat janji konsultasi dengan dokter, tanpa ribet menenteng beberapa stopmap berisi hasil cek lab ini-itu. Cukup pasang aplikasi MedicTrust, lengkapi, simpan rapi, dan buka sewaktu-waktu diperlukan.

Hmm, masih kurang puas? Silakan follow juga akun sosial media MedicTrust berikut ini: INSTAGRAM | FACEBOOK |TWITTER

2 thoughts on “Antara Gaya Hidup Sehat, Rekam Medis, dan MedicTrust

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *