Kalau ada di antara Sahabat yang bertanya-tanya, mengapa saya sedang jarang beraktivitas di dunia maya (entah itu di blog atau di sosial media); jawabannya adalah karena saya sedang menikmati minggu-minggu senyap di redaksi. Benar, sesuai judul postingan kali ini, dua minggu terakhir saya sedang menata letak calon terbitan alias layout-ing. Kalau boleh berkomentar, it’s tiring me alot, terutama mata dan punggung. Level capeknya bisa lebih dari pegalnya badan saat editing. Pfiuh.

Hmm, aktivitas semacam ini bikin saya ingat pada sebuah drama Korea, She was Pretty. Drama yang bercerita soal keseharian para kru majalah MOST ini nancep banget di hati. Ya ampun, ini kok seperti keseharian saya: the-editor-behind-cubicle, ya?

Menonton adegan mereka sibuk kesana-kemari, menuangkan ide kreatif dan konsep menjadi artikel, rela tidur di kantor berhari-hari demi terbit tepat waktu … terbayang juga di benak saya, ‘penderitaan’ saat pernah lembur supaya bisa lekas terbit, meski ada saja yang bikin telat terbit. *ouch! Pernah saking inginnya kejar target, saya malah jatuh sakit. Begini susahnya menjadi pelaksana seorang diri. *self pukpuk*

E tapi, seperti apapun jungkir baliknya bekerja, semua seolah lepas begitu saja jika sampai pada waktunya jurnal terbit. Plong! Sebentar saja sih, setelah itu ribet lagi dan lagi. Miriplah dengan menikmati perjalanan. Ada kalanya ngebut, gas pol, kadang rem pelan, kadang juga pakai acara rem mendadak. Hehehe … Bagaimanapun susahnya, setidaknya saya berusaha menjadi militan seperti yang pernah disampaikan oleh salah seorang pengelola jurnal ilmiah di Fak. MIPA UGM saat Scopus Workshop nyaris dua tahun lalu.

Jadi, sekarang apa? Ta ta for now aja wis, saya mau masuk ke senyapnya cubicle lagi.  😀