Menggambar. Sekali saya mendengar satu kata ini, saya akan teringat pada adik ragil saya, Di. Dia suka sekali menggambar, sampai-sampai pernah dinding kamarnya nyaris penuh dengan gambar. … dan, rupanya seorang teman saya di Blogger Cantik Jogja yang akan kita menjadi tema Ngrasani Blogger kali ini juga meminati hal yang sama. Siapa, sih?
Yuk, kita kenalan dengan sosok emak muda ini! 😉
Nama penanya Liya Swandari, lengkapnya Swandari Auliya Izzati. Kesukaannya terhadap dunia warna dan gambar, tidak muncul begitu saja. Liya kecil justru malas jika mendapat tugas menggambar. Meski demikian, akibat mendapat juara lomba gambar yang tak di nyana-nyana, ia tergugah untuk giat berlatih menggambar. Siapa sangka, kelak di kemudian hari hobi ini pula yang membuat ia memilih jurusan arsitektur. Bahkan, saat ini mak Liya telah mengelola sebuah sanggar menggambar. Sanggar Hammam, begitu alumni UGM ini memberi nama pada sanggarnya. Sugoi! 😀 *angkat dua jempol*
Menggambar atau Menulis?
Liya Swandari memang meminati menggambar, namun, bukan berarti ia tak gemar menulis. Kemampuan alumni SMA Teladan (SMAN 1 Yogyakarta) ini terasah dengan baik. Ia bahkan pernah mengharumkan nama almamaternya dalam lomba karya ilmiah remaja bidang IPS se-Jawa tahun 2007. Makalahnya yang berjudul “Belajar Aktif dan Kreatif dengan Memanfaatkan Friendster Sebagai Media Belajar” membawanya menjadi juara I.
Wah, selamat! 😀
Tentunya kesukaan mak Liya menulis berlanjut hingga sekarang. Memenangi kompetisi seringkali bisa menjadi candu sekaligus cambuk untuk terus melaju. Lewat blog Senyum Bahagia, ia menuangkan kisah dan ide-idenya lewat postingan nan apik. Tak salah jika PT Aqua pernah memilih mak Liya sebagai salah seorang pemenang pada acara Anugerah Jurnalistik Aqua V.
Hmm, kira-kira apa yang ia tulis sehingga berhasil meraih juara ketiga untuk kategori Karya Tulis Umum (Blog)? Saya sendiri kepincut dengan judulnya: Kekeringan Bukan Salah Tuhan.
Di dalamnya, mak Liya memaparkan fakta-fakta yang terdekat dengan kesehariannya. Ia mengamati dengan jeli perubahan kondisi lingkungan di sekitar ia tinggal. Ia juga menyentil para pembacanya, bahwa saat kita berpikir ‘tidak mungkin tempat tinggal saya akan mengalami kekeringan’, di situlah kita sedang menyombongkan diri. Jadi, kalau kemudian Tuhan menegur dengan cara yang di luar dugaan, sudah semestinya kita menyadari dan mengambil langkah bijak untuk menghadapi masalah. Bukan mengutuk yang tidak-tidak atau malah menyalahkan Tuhan.
O ya, di blog Senyum Bahagia, mak Liya tidak hanya menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Ia juga menyajikan tutorial mewarnai berikut video-nya. Kalau masih belum puas, hehe, Sahabat bisa memiliki buku karya mak Liya “Aku Juara Mewarnai!” dengan harga Rp 35.000,00 saja (psst, bebas ongkos kirim untuk area Jogja, lho! 😉 ). Karena stok terbatas, bagi Sahabat yang berminat, silakan segera menghubungi mak Liya. 😀
Tertarik berkenalan, membeli buku, atau ingin mendaftarkan putra-putri Sahabat di sanggar Hammam? Don’t be hesitate. Silakan menghubungi mak eh kak Liya Swandari, ya.
Okay, sekian Ngrasani Blogger kali ini. Sampai jumpa di lain kesempatan dengan kisah-kisah unik di balik blogger cantik-nya Jogja. 😉
Ngrasani yang keren!
Asik banget free ongkir Jogja, jadi kepengin beli buat aku belajar mewarnai 😀