oil pulling, VCO, coconut oil pulling

Oil Pulling dan Virgin Coconut Oil

Suara-suara memperingatkan bangun sahur sudah terdengar di luar rumah, Ramadhan 1439 H sudah masuk hari ke-10, sayangnya sepagi tadi saya bangun dengan rasa nyeri di gusi depan. Rupanya ada pembengkakan pas di belakang gigi taring kiri atas. Jangan tanya, itu tidak nyaman sama sekali. Kondisi semacam ini akan saya alami salah satunya jika saya stres. Benar, setiap orang punya penanda sendiri manakala stres melanda. Maka segera saja saya mengambil virgin coconut oil (VCO) dan melakukan ritual pagi saya, oil pulling.

Oil pulling? Benar, salah satu dari beberapa ritual pagi yang telah saya jalani selama hampir setahun belakang. Semua bermula karena gigi sensitif dan radang gusi. Beberapa tahun lalu dokter gigi puskesmas yang pernah menangani saya merekomendasikan pasta gigi merek terkenal untuk menangani masalah gigi ditambah dengan antibiotik. Setelah saya telateni, sayang sekali hasilnya tidak terlalu menggembirakan. Saya tetap mengalami nyeri gigi dan beberapa kali peradangan gusi kembali lagi setelah antibiotik habis. Aduh! 😥

Saya bukan tipikal orang yang mau terus-terusan minum obat pabrikan karena efek jangka panjangnya tidak akan baik untuk kesehatan liver dan ginjal. Kalau ada yang jauh lebih aman, mengapa tidak diusahakan? Dari situlah saya pun mencari alternatif pengobatan. Suatu ketika saya menelusur artikel kesehatan di blog Dr. Josh Axe dan menemukan solusi yang patut dicoba.

 

Apa dan Mengapa Saya Memilih Oil Pulling?

Ditilik dari sejarahnya, oil pulling (dikenal dengan nama “gundusha” dalam teknik Ayurveda); merupakan teknik perawatan kesehatan rongga mulut secara tradisional. Teknik Ayurveda sendiri telah dikenal lebih dari 5000 tahun di daratan India dan sekitarnya. Saya pribadi tertarik untuk mencoba karena penasaran dengan masih sedikitnya penelitian tentang teknik oil pulling. Bagaimana bisa, padahal faktanya teknik Ayurveda telah dikenal sampai sebegitu lama?

Secara teknis, melakukan oil pulling sangat gampang. Pastikan perut masih dalam keadaan kosong, belum makan atau minum (direkomendasikan dilakukan pagi setelah bangun tidur). Ambil sesendok minyak (boleh VCO, wijen, zaitun, bunga matahari–pilihan saya, VCO), masukkan ke rongga mulut, lalu berkumur secara perlahan selama 20 menit. Setelah 20 menit, cairan hasil berkumur dibuang, dlanjutkan dengan berkumur dengan air garam hangat sampai rasa licin di mulut hilang. Bisa diteruskan dengan menggosok gigi seperti biasa.

Pertama kalinya melakukan oil pulling saya mengambil sesendok teh VCO dan hanya tahan berkumur selama 5 menit. Ada rasa pegal di rahang bawah setelahnya, tetapi saya belum ingin berhenti. Saya tahu, teknik pengobatan tradisional tidak bekerja secepat teknik modern, perlu telaten agar saya mengetahui efektivitas cara yang saya coba. Jadilah, hari kedua, ketiga dst pun terlalui seiring dengan peningkatan waktu kumur. Setelah seminggu (dan sampai sekarang), saya dapat mempertahankan waktu 20 menit untuk oil pulling sembari mengerjakan pekerjaan rumah. 😀

Ah ya, bagaimana efek setelah oil pulling? Seminggu pertama mulai ada peningkatan, nyeri gigi dan peradangan gusi berkurang. Gusi yang tadinya terlihat bengkak ketika saya menyeringai, tampak lebih baik. Tidak merah sekali seperti sebelumnya. Saat menggosok gigi pun menjadi lebih menyenangkan karena saya tidak perlu melihat busa pasta memerah karena darah yang terikut. What a relief, Alhamdulillah … 🙂 Semenjak itu saya rutin melakukan oil pulling, hampir setiap hari. Terakhir kali oil puliing? Ya, pagi ini tadi dengan rasa lega setelah gusi mengempis dan hilang rasa nyerinya.

Sejauh ini saya baru mencoba VCO dan belum terpikir untuk mencoba minyak lain karena memang sudah cocok. Terlebih lagi, ada penelitian terkait coconut oil pulling yang menyebutkan bahwa VCO mampu menekan perkembangan bakteri penyebab caries, Streptococcus mutans (1, 2, 3); serta mengurangi pembentukan plak dan gingivitas (4). Baru itu sumber yang berhasil saya baca. Saya berharap akan ada kelanjutan penelitian lain mengenai oil pulling dalam lima–sepuluh tahun mendatang.

Well, masalah kesehatan rongga mulut memang menjadi perhatian saya karena beberapa sumber ilmiah yang pernah saya baca menyebutkan bahwa rongga mulut adalah cerminan kesehatan tubuh. Apa yang terjadi di dalam mulut, dan/atau apa saja yang masuk melalui mulut akan berpengaruh terhadap kesehatan tubuh secara keseluruhan. Jadi, kalau ada di antara Sahabat yang sedang mengalami masalah kesehatan rongga mulut seperti yang pernah saya alami, please, jangan abai, ya. Okay then, stay healthy dan selamat berakhir pekan. 😀

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *