Baca puisi? Iya, ini tentu menjadi semacam nostalgia. Hmm, dulu saat saya duduk di bangku SD Inpres Candirejo, beberapa kali saya mewakili sekolah untuk lomba baca puisi; pernah juga mengikuti lomba baca puisi di tingkat kampung, biasalah lomba 17-an. 😉 Setelah melewati masa-masa itu, di SMP level saya hanya mampu bertahan di skala sekolah (baca:
Kategori: Hobi
Di Balik Layar: Saya dan #PuisiHore3
#PuisiHore3? Lhooo, itu kan sudah beberapa bulan yang lalu berakhir? Hmm, ya, saya memang terlambat bicara soal perayaan puisi yang satu ini. Namun, karena saya telah berjanji kepada panitia untuk menulis kesan/pesan, jadi ya harus ditepati meski sudah rada lama berlalu. Huuu dasar blogger telat up date, ya, saya ini? 😛 Yupe, I admit it.
Yang Nyantol di Pos Cinta
Apa jadinya jika saya mengikut tantangan menulis surat cinta selama 30 hari berturut? Lepas dari seperti apa pendapat orang; bagi saya, itu hal yang menyenangkan. Itu juga berarti, saya bisa menyampaikan hal-hal yang lebih pribadi dengan cara lain dari biasanya. Awalnya saya ragu, mau mengirim surat untuk siapa? Kekasih saja tidak punya. “Ah, sebagai gantinya,
(Masih) Tentang Puisi
Beberapa hari lalu saya menyusuri linimasa @infosastra. Bukan iseng sih, ada hal-hal yang ingin saya tahu lebih banyak soal sastra. Bukan juga karena saya nyastra. Saya tidak pernah merasa begitu. Kalau saya sering berpuisi ria itu murni karena saya suka, itu saja. Namun, kebanyakan orang di luar sana sering menganggap lebih. Sering saya dibilang tersesat