Pagi itu mentari menapaki hari Seiring senyumnya merekah berseri Kusambut cerah ke 21 hari Di bulan ketiga tahun ini Tak kuragu ucapkan syukur Kar’na tlah kulalui sepanjang umur Tak kusangka engkau menyapa Senandungkan lagu panjang usia Terbalut senyuman dan canda Tak lupa sepasang lilin menyala Tertegun kuberdoa sebelum kutiup lilin ke 20 bahagia Hanya satu
Rembang for d 1st Time (bagian 1)
Hari ke-21 bulan April, siapa yang tak ingat dengan tanggal yang bersejarah khususnya bagi kaum perempuan Indonesia ini? Ya, R.A. Kartini, seorang putri bangsawan yang menuntut persamaan hak antara kaum pria dan perempuan, lahir pada tanggal ini. Hm, bicara soal beliau mengingatkanku pada sebuah buku terjemahan Armijn Pane terbitan Balai Pustaka, Habis Gelap Terbitlah Terang. Sebenarnya
Sudut Redaksi
Senin, 26 April 2010 Hari pertamaku mencicipi aroma ruangan redaksi JPTI. JPTI? Hm, maaf kalau singkatan ini tidak lazim di telingamu. JPTI adalah kependekan dari Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia, salah satu jurnal ilmiah yang beredaksi di Fakultas Pertanian UGM. Terdengar begitu menyeramkan? Mungkin, sedikit bagiku yang baru saja bergabung mengingat posisiku yang masih pemula dibandingkan
Surya Wilis Bumi Dewata (I)
Menatap lembayung di langit Bali dan kusadari betapa berharga kenanganmu Di kala jiwaku tak terbatas bebas berandai mengulang waktu Hingga masih bisa kuraih dirimu Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku Bilakah diriku berucap maaf Masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu Oh, Cinta Teman yang terhanyut arus waktu mekar mendewasa Masih kusimpan suara tawa kita Kembalilah sahabat